Langsung ke konten utama

sekolah swasta


Pagi yang cerah matahari menyinari, embun pagi melewati jendela kamar gadis kecil yang sedang tertidur lelap di atas kasurnya yang ditumbuhi banyak boneka, ia amat terlelap ditambah dengan selimut hangat yang membungkus leher hingga kakinya.
“Rania, bangun udah pagi!!” suara Mama yang ternyata sudah ada di sana, mendengarnya membuat Rania sadar bahwa sebentar lagi dia harus belajar dengan berbagai hal yang membuatnya merasa bosan.
“huuaammmm,,, Ma aku libur deh hari ini!! Boleh yaaaa!!!” jawabnya dengan posisi masih di atas kasur,dan masih nyaman dengan ritual bangun tidur leok-leok badan di tempat tidur,
“kenapa Ra?”
“bosan Maa” lalu Rania malah menarik selimutnya hingga menutupi seluruh badannya, tapi belum lama dia kembali membuka selimut itu, karena mendengar perkataan Mama,
“Mama nggak mau tau, Mama tunggu di meja makan secepatnya!”
“yahhhh Mama,” protesnya, sedangkan Mama malah keluar kamar.”Mama gimana sih, orang masih ngantuk tapi udah di suruh masuk sekolah, sekolah kan capek, malah masuk pagi pulang sore lagi, bosan tauuuuu!!! Coba Mama jadi aku, pasti Mama bosan juga, huftt” lalu dia beranjak menuju kamar mandi untuk persiapan ke sekolah.
                “Rania,kok lama sekali sih bangunnya sayang,, sekarang kan hari Senin, kamu mau terlambat?” Tanya  Ayahnya dengan mulut yang baru saja mengigit roti isi selai kacang, setelah melihat Rania turun dengan seragam dan tasnya.
“Yah, Rania mau pindah di sekolah negri aja deh!!” pintanya yang langsung dipelototi Mama,
“kenapa Ran?” Tanya Mama sebagai lanjutan pelototannya tadi, sedangakan Ayahnya hanya melanjutkan melahap roti yang kedua.
“Ma,,, kalau di sekolah swasta itu, aku tersiksa Ma,,, soalnya datangnya harus pagi, pulangnya juga sore, terus biaya sekolahnya mahal lagi, apa nggak rugi coba?”
“kalau biaya kamu nggak usah mikirin, kan bukan kamu yang bayar, trus kalau misalnya masalah pergi pagi pulang sore,,, apa susahnya coba, masa sih semangat kamu kalah sama anak-anak yang orang tuanya nggak mamapu, kalau dibandingkan dengan kamu jelas kamu lebih beruntung berkali-kali lipat, ya kan?”
“ya sih,,, tapi Ma..”
“udaaah,,, apa susahnya coba kamu cuma tinggal belajar yang baik dan rajin.”
“Ma,,,,”
“malah Mama itu dulu kalau sekolah susahnya minta ampun. Mama harus bantu nenek buat ngurus sawah, belum lagi waktu itu adik-adik Mama masih kecil-kecil, pulang sekolah langsung kerja, sabtu minggu juga harus kerja, nah kamu cuma disuruh sekolah aja merengek, belum disuruh kerja, bener nggak?”
“iya Ma,,, maaf. Kalau gitu Rania berangkat dulu Ma…”
“ya, hati-hati ya, sayang,,,!”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 2020

Di akhir tahun 2019 lalu, saya sakit, sempat dua kali masuk Rumah sakit dan bukan dalam hitungan waktu yang sebentar. Sempat masuk di RS Malang, lalu ternyata masih berlanjut saat tiba di Pekanbaru. Kalau boleh dibilang, 2020 itu tahun yang paling berat. termasuk untuk saya sendiri. Setelah heboh dengan Covid di Indonesia, saya sebenarnya merasakan manfaat dari itu. Saat sakit di Masa Pandemi, saya nggak perlu kasih alasan ini itu ke teman-teman yang ngajakin keluar, saya bisa simpan rasa sakit saya sendiri di rumah. Penyembuhan juga semakin lebih efektif karena ditemani ibu. Ibu yang selalu jagain dan Ayah yang selalu nemenin. Di akhir tahun 2020, I got My first job as an intership Architect di FCS Architect Studio, Sempat down sekali waktu itu, karena merasa tertinggal jauh dari teman-teman. Melihat teman-teman yang udah pada kerja, atau udah lanjut kuliah lagi, dan saya masih gini-gini aja. Yang paling teringat di benak saya itu, Saya anak pertama, ada dua adik saya di bawah, bagai...

Ngabuburit Sore ini

Hari ini, setelah telfon ayah tadi pagi, dikasih tau, kalau Dek Nuku mau kuliah di Jawa aja, Alhamdulillah, semua tempat menuntut ilmu itu baik, niat yang baik insyaaAllah diberkahi Allah. Sore itu, sekitar 35 menit sebelum Adzan Maghrib di Malang, saya menghubungi Nuku buat sekedar sharing , obrolan kami mulai berlanjut ke masalah teman-teman lama saya yang juga dia kenal. "Bang ini udah lahir lho kak, anaknya, kawan kakak waktu SD kan?" "Eh iya deh, Alhamdulillah kalau gitu" "Kakak yang itu juga Desember ini mau nikah kak" "Iya??? MasyaAllaaaah, tabarakallah" "Tulah, kakak aja yang belum" "Menurut Nuku kakak bagusnya kek mana?" "Kalau aku ya terserah kakak, tapi baiknya kakak cepat nikah aja" "Kenapa kayak gitu?" "Supaya tanggung jawab Ayah berkurang, kan kalau misalnya kakak keluar rumah ndak pake jilbab, Ayah juga yang dosa" "Iya sih, tapi kan kakak pake jilbab terus" ...

Anak Arsitektur ambil Arsitektur Lanskap opposite atau liniear sih?

Hello... It's me agaiiinnn Umara Udah lama banget ga pernah apdet tulisan di blog, kali ini pengen sharing karna ada beberapa orang yang lagi aktif nanya nih di DM instagram maupun WA. Saya mahasiswi S1 Arsitektur UIN Malang yang lulus tahun 2019, dan saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Arsitektur Lanskap IPB, banyak yang nanya, "Susah ngga sih masuk IPB?" "Arsitektur ambil Lanskap worth it ga sih ?" "Susah nggak kuliah di Lanskap?" Well, I will answer one by one . Pertama, masuk di IPB engga sesusah itu, engga ada tes tertulis ataupun tes wawancara,  tapi yang baru saya sadari di semester tiga ini, keluar dari IPB sulit cuuuy , wkwkwk sulitnya karna ada banyak banget yang harus diselesaikan buat ujian tesis. Kayak harus menghadiri seminar dari rumpun  ilmu lain, dan harus submit jurnal minimal SINTA2. Kedua, Arsitektur ambil Lanskap ilmu yang sejalan ga sih ? Well , ini agak bertolak belakang sebenernya , karna biarpun sama-sama Ars...