Tiap pagi, senyuman yang tulus itu selalu Ku lihat, bukan hanya itu, tapi ekspresinya yang teramat polos, yang membuatku merasa nyaman.
Dia amat berbeda denganku, Aku yang memiliki banyak kelebihan yang Tuhan berikan, malah teramat sangat sulit untuk mengeluarkan senyum barang sedikit saja. Berbeda dengannya.
Setiap aku melihatnya, hatiku sangat gusar, Aku benar-benar merasa tak berguna, padahal Dia hanya gadis kecil yang tiap hari memungut sampah bersama Ayahnya, sedangkan Aku tidak pernah disuruh Mama ataupun Papa untuk bekerja, tapi,,,,
Pernah sekali aku bertanya, apa Dia tak sekolah, dia hanya menggeleng ringan dan berkata bahwa ayahnya belum ada biaya untuk membiayainya. Padahal kalau dilihat dia mungkin hanya berbeda satu atau dua tahun dengan ku, tapi Dia malah putus sekolah, betapa pedih dan sedihnya Aku mendengar itu. Tapi gadis itu bahkan hanya tersenyum, makin sedih saja.
Tak jarang, Aku memberikannya maina-mainan rusak yang aku punya untuk Dia jual, dan beberapa baju Ku yang sudah tak muat Ku berikan padanya, dan betapa senangnya Dia saat itu, Tuhaan, berikanlah gadis ini kemudahan, berikanlah Dia kenikmatan yang sama dengan yang Engkau berikan padaku, Tuhan, melihatnya Aku merasa kasihan, Dia harus bekerja membantu Ayahnya untuk memenuhi kebutuhan, itupun belum tentu dapat menutupi kebutuhannya, dengan bekerja pagi siang malam, Dia amat tersiksa, belum lagi Dia tak bisa sekolah, Tuhan, tolong bantuan Mu, amiin.
Komentar
Posting Komentar