Tentang banyaknya undangan pernikahan yang saya terima kurang dari tiga bulan ini, menyadarkan saya bahwa saya sudah setua itu untuk terus memikirkan diri sendiri. Bukan tentang rasa iri karena yang lain sudah berpasangan, toh Rezki, jodoh, dan maut itu adalah hal pasti, yang masih jadi abu abu, hanya perihal surga dan neraka.
Satu persatu teman teman mulai menyebar undangan, mulai pasang foto dengan cincin di jari manis sebelah kiri yang menandakan akan segera juga melepas status single. Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya jadi mulai sadar dengan umur. Dua puluh satu menuju dua puluh dua adalah angka yang fantastis ternyata, saya sudah melewati dua dekade lebih dalam hidup. Tapi urusan yang serius seperti menikah masih belum bisa tertanam kokoh di hati, masih dikalahkan bahwa saya harus lulus sekolah, untuk saya, untuk tanggung jawab saya, dan untuk orang tua saya.
Dan buat teman teman yang sudah berjalan bersama gandengan untuk meraih Jannah bersama, Barakallah, semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah. Saya salut dengan ketetapan hati teman teman untuk melangkah di dunia luar biasa itu, semoga saya bisa menyusul, tapi tidak segera juga bukan masalah😁
Umara Hasibuan
Malang
25 Februari 2019
Waaah
BalasHapus