Masih dengan kokoh, enggrang tua itu menjadi rebutan tiap anak. Meski sudah tua, buku-buku bambunya masih terlihat tegas, seolah mengundang anak-anak untuk bermain bersama. Enggrang setinggi satu setengah meter itu dibuat Mbok Sum untuk bermain anak-anak dari bambu belakang rumah almarhumah.
Walau sudah menua, dia masih kokoh, namun bila azan berkumandang, bambu tua itu terlihat lelah. Seolah bingung, bagaimana menghalau para anak seperti yang selalu Mbok Sum lakukan. Seolah bersedih, dirinya menjadi alasan mereka lalai pada Tuhannya.
Umara Hasmarani Rizqiyah
Surabaya, 13.28
Komentar
Posting Komentar