Foto : http://www.ariansahidi.com
Sebagai
mahasiswa UIN Malang, saya mau berbagi cerita nih, tentang hal apa ajasih
yang bakal kamu kangenin selama jadi mahasiswa baru UIN. Jadi Maba UIN itu
kalau menurut saya banyak suka dukanya, apalagi kalau inget-inget tentang pengalaman selama jadi mahasantri. Sebagai
seorang mahasiswa yang baru satu kali merasakan rasanya jadi santri itu, hm, gimana ya? Kayak ada manis-manisnya gitu, hihihi.
Pengalaman tak terlupakan itu kalau saya pribadi sih lebih ke hal-hal konyol yang kadang kalau diingat bikin perut
terlilit karena nggak bisa berhenti
ketawa, kadang juga rindu sama masa-masa yang lalu, bareng temen-temen, ketemu Musrifah,
dan semunya deh. Bikin kangen semua
pokoknya.
Nah ini nih, saya mencoba
merangkum, apa saja sih yang
kira-kira nggak bisa kita lupakan, chek this out!
1. Taaruf
Ma’hadi
Bagi mahasantri
baru, pasti nggak asing deh dengan ini. Acara ini sejenis
orientasi kampus, tapi yang dikenalkan adalah Ma’had di Sport Center kalau.
Dalam acara ini pasti yang paling tidak terlupakan itu adu yel-yel tiap mabna,
dan lagi satu ruangan itu penuh sama Mahasantri. Semuanya masih pada semangat
banget, masih euphoria karena sudah
bertransformasi dari siswa menjadi mahasiswa. Intinya, ini agenda pertama kamu
sebelum melewati masa-masa yang lebih panjang, hehe.
2. Mabna
Apa ya yang bisa
dijelasin tentang mabna? Mabna itu artinya bangunan, jadi tiap bangunan itu ada
namanya, dan dalam satu bangunan ada 3 sampai 4 lantai, kalau kamarnya
kira-kira 40 lebih. Untuk Putra ada 5 mabna nih,
Farabi, Ghazali, Ibn Sina, Ibn Kholdun, Ibn Rusydi. Kalau putri ada 4 mabna.
Ummu Slaamah, Fatimah Azzahra, Asma BInti Abu BAkar, dan Khadijah Alkubro. Tapi
yang bikin ngeselin itu adalah, pintunya cuma satu. Literally bukan pintunya di desain cuma satu sih ya, tapi ya gitu, yang dibuka cuma satu, dan kalau ngantri
masuk mabna itu be like, “omaygat,
lama banget dah ah ini orang-orang
pada mau masuk, hmm” but, it’s oke, positifnya, kamu bisa
tau, siapa aja sih temen-temen satu mabnamu itu, ya kali aja ntar ketemu di jalan
bisa disenyumin, hoho.
3. Musrif-Musrifah
Nah, The most berkesan deh kalau ngomongin musrif-musrifah ini. Mereka keren, karena sanggup jadi pendamping,
padahal juga sama-sama masih mahasiswa. Mereka mengabdi, belajar dan
mengajarkan para mahasantri dengan ikhlas. Tetap bangun pagi, koar-koar sana-sini, absen, dan belum
lagi kalau dapat keluhan ini itu dari mahasantri, kadang ada mahasantri yang ngedumel, wah banyak pokoknya. Saya
sendiri baru merasakan betapa para musrif-musrifah itu berkorban banyak hal.
Saya yang cuma satu tahun di Ma’had aja ngerasa berat banget, tapi wah mereka the best deh, hehe.
4. Iqob
Hayo, siapa yang
langganan ini? Saya! Ahahaha, ini itu
sejenis hukuman yang pastinya bikin dongkol,
hehe. Saya udah beberapa kali terjun
dalam lubang iqob, hihi. Iqob ini ya
sesuai pepatah kok, apa yang kamu
tanam, itu yang kau tuai. Jadi kalau iqob, so
pasti ada something yang kita lalaikan
di Ma’had, but it’s oke, itu proses right?
5. Ta’lim
Afkar
Kok nulisnya iqob dulu baru Ta’lim?
Karena saya keseringan kena iqob, hehe.
Ta’lim Afkar ini lebih seperti belajar
Fiqh, kita pakai dua kitab disini, Qami’
At-Thugyat dan Tuhfattulab (maafkan kalo slaah nulis ), karena dua kitab ini bahasa arab semua.
Pertama kali kebagian buku dari musrifah saya langsung istighfar, ya Allah, saya bisa nggak
ya bacanya? Ternyata nggak bisa, hehe, tapi ada Muallimnya kok, ustadz-ustadzah yang selalu siap
sedia mau ditanyain apapun. Mau diajak sharing
apapun, dan mau menjadi orang paling sabar saat mengajar, karena, pasti, dan
saya salah satunya, banyak yang ketiduran. Apalagi kalau sudah bersandar sama
dingding, wah, mimpi I’m coming!
6. Ta’lim
Quran
Kalau ini, saya
senang nih, selama dua semester
Muallim saya Ustadzah terus, dan masih muda, cantik-cantik, serius. Waktu
ngajar kita lagi dalam masa otw
plaminan. Jadi, sebagai mahasantri dengan banyak akal mulus, kadang ada tuh yang nanya di luar konteks “Ustadzah,
gimana ceritanya bisa ketemu sama calonnya?” dan akhirnya waktu Ta’lim habis
untuk sharing soal jodoh, uwuw. Ta’lim Quran ini bener-bener kupas
tuntas, ada banyak banget yang di dapat. Kalau untuk tidur, wah saya pribadi nggak pernah tidur waktu Ta’lim Quran, karena waktu baca Quran
pasti yang ditunjuk random, jadi harus pasang kuda-kuda. Hehe.
7. Shobahul
Lughoh
Nah, ini nih, yang nggak bisa tidur pakai banget, se-mengatuk apapun kamu, jangan
harap deh bisa tidur, nanti kena
tunujuk, ew! Shobahul lughoh ini yang
jadi pengajarnya musrif-musrifah. Dan seringnya kelasnya digabung. Diadain di
tangga besar juga sih kadang-kadang,
tapi yang pasti ini selalu rolling
tiap harinya. Dari Senin sampai Kamis, Bahas Arab, Bahasa Inggris. Tapi, tiap
mabna punya caranya sendiri kok buat
bikin mahasantri gerak setelah subuh,hm.
8. Manasik
Haji
Ini salah satu acara
besar juga di Ma’had. Bener-bener
simulasi Haji. Pakai putih-putih, dan sama-sama bawa buku yang biasa dibawa
orang ke tanah suci. Lokasinya sih nggak jauh, cuma keliling UIN aja kok. Pokoknya seru deh, bisa
foto depan Ka’bahnya juga BTW. Hehe. Manasik haji ini yang bakal bedain
kamu sama mahasiswa kampus lain, kita sudah siap menyandang gelar Haji dah, mwehehe.
9. Khotmil
Quran
Ini lumayan
ramai nih acara di Sport Center ini, soalnya selalu di
akhir bulan dan dapat makanan gratis. Tau
banget deh sama kantongnya mahasiswa
yang tiap akhir bulan selalu menipis. Belum lagi menu makanannya selalu “Empat
Sehat Lima Sempurna”. Musrifah senang, kitapun kenyang. That’s the point.
10. PPBA
Pertama kali
saya tahu kalau belajar bahasa arabnya dari jam 14.00 sampai 20.00 saya merasa
tidak percaya. Ya Allah, itu lama banget. Saya pikir akan terjadi kebosanan
yang teramat sangat di dalam kelas, tapi ternyata di luar ekspektasi. Kelasya
santai, temen-temennya asik, dan wali kelasnya the best. Nggak perlu
minder kalau belum pernah belajar bahasa arab, karena kelasnya juga di
kelompokkan dari hasil tes. Jadi bisa bersaing sehat dalam kelas.
Nah itu yang susah dilupain, tapi
sebenarnya masih ada banyak lagi pengalaman menyenangkan yang nggak bisa diungkapkan lewat kata-kata.
Ada banyak cerita yang tercipta dalam hitungan satu tahun ajaran itu. Ada
banyak memori yang tertanam yang akan selalu dikenang. Ada banyak guru yang
menjadi panutan, dan ada banyak sahabat yang menjadi sandaran.
Sekian
Umara Hasmarani
(Mahasiswa Teknik Arsitektur 2015)
ninggalin jejak ah~
BalasHapusaw aw, thanks miittt :)
Hapus