Langsung ke konten utama

Masalah Korupsi Tugu Riau Itu...

Untuk masalah yang lagi booming nih ya, tentang provinsi Riau akibat korupsi tugu, rasanya udah lelah ya tangan mengetik tiap ada yang nanya masalah ini di media sosial pribadi saya.

Jadi teman-teman. Riau itu ada di Sumatera, Riau itu nama provinsi, dan ibukotanya namanya Pekanbaru. (Hesteg: saya lelah Riau selalu dikira di Kalimantan, atau tiap ngasih tau, "asal saya dari Riau:)" pasti pada nanya, Riau itu Sumatera apa? Riau provinsi keles).

Oke, back to the topic. So, tugu itu mungkin memang aneh ya, lambang anti korupsi tapi masih dikorupsiin. Jadi begini teman-teman, saya mau coba mengulik sedikit tapi dalam pandangan berbeda.

1. Riau itu jauh dari ibu kota. It means, kita jauh dari jangkauan pemerintah. Karena, pusat pemerintahan memang bukan ada di Sumatera, dan bukan Sumatera saja yang bermasalah. Jadi, kalau Riau jauh dari pusat pemerintahan, ya kita juga bakal lebih jarang untuk terawasi. Setidaknya kasarannya sih begitu.

2. Kenapa hanya berita buruk saja yang terdengar??
Well, kalau dulu orang kenal Riau karena asap, mereka mungkin emang belum tau. Asap itu ya kayak banjirnya Jakarta, yang emang bener bener butuh perhatian lebih. Jakarta banjir ya karena memang topografi nya begitu. Riau berasap ya juga karena kebutuhannya begitu. Disini, bukannya saya mau membenarkan mengenai pembakaran illegal hutan, tapi ya cuma menyampaikan beberapa hal saja. Riau itu layaknya tambang emas. Bawah minyak, atas minyak. Bawah minyak bumi ( FYI, Riau penghasil minyak bumi terbesar di Indonesian, tapi masih aja ada yang nggak tau Riau dimana, hadeuh) dan di atasnya ada sawit. Penghasilan terbesar masyarakatnya ya sawit, jadi itu kenapa I said, kebutuhannya memang begitu.
Menuju konteks lain, asap yang tiap tahun pasti ada, dari tahun 2016 sampai sekarang sudah hilang teman-teman. Bukan hilang sih, tapi pemerintah sudah berhasil menanggulangi dengan sangat baik, so, itu nilai plus banget sebenernya.

Riau itu, salah satu provinsinya adalah penghasil kelapa terbesar di Indonesian, FYI, kemarin baru aja ada festival kelapa sedunia di Riau, dan sedikit banget yang tau.

Another, Riau itu punya perpustakaan terbesar di Asia tenggara, dan I know, pasti banyak juga yang nggak tahu.

Itu aja sih, wkwk
Jadi sebenernya saya cuma mau menyampaikan, kenapa ya? Selalu saja hal hal negatif yang kita angkat sebagai isu, bagaimana dengan hal hal postif lainnya yang mungkin aja faedahnya lebih besar.
Riau mungkin memang masih banyak yang korupsi, tapi guys, actually, Riau itu biarpun panas begitu, dia tetap punya porsi sendiri dalam hati masyarakatnya. Bila mungkin di daerah lain sudah banyak pendatang, di Riau masih banyak masyarakat melayu asli, it means, kita punya usaha lebih untuk melestarikan budaya.

Jadi, ya mungkin yang nanya masalah tugu, semoga saja itu menjadi introspeksi sendiri untuk seluruh lapisan masyarakat. Semoga, masyarakat tergerak hatinya untuk memulai bersama sama membangun provinsi Riau menjadi daerah madani. Semoga provinsi Riau menjadi jauh lebih maju kedepannya.
Terimaksih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 2020

Di akhir tahun 2019 lalu, saya sakit, sempat dua kali masuk Rumah sakit dan bukan dalam hitungan waktu yang sebentar. Sempat masuk di RS Malang, lalu ternyata masih berlanjut saat tiba di Pekanbaru. Kalau boleh dibilang, 2020 itu tahun yang paling berat. termasuk untuk saya sendiri. Setelah heboh dengan Covid di Indonesia, saya sebenarnya merasakan manfaat dari itu. Saat sakit di Masa Pandemi, saya nggak perlu kasih alasan ini itu ke teman-teman yang ngajakin keluar, saya bisa simpan rasa sakit saya sendiri di rumah. Penyembuhan juga semakin lebih efektif karena ditemani ibu. Ibu yang selalu jagain dan Ayah yang selalu nemenin. Di akhir tahun 2020, I got My first job as an intership Architect di FCS Architect Studio, Sempat down sekali waktu itu, karena merasa tertinggal jauh dari teman-teman. Melihat teman-teman yang udah pada kerja, atau udah lanjut kuliah lagi, dan saya masih gini-gini aja. Yang paling teringat di benak saya itu, Saya anak pertama, ada dua adik saya di bawah, bagai...

Ngabuburit Sore ini

Hari ini, setelah telfon ayah tadi pagi, dikasih tau, kalau Dek Nuku mau kuliah di Jawa aja, Alhamdulillah, semua tempat menuntut ilmu itu baik, niat yang baik insyaaAllah diberkahi Allah. Sore itu, sekitar 35 menit sebelum Adzan Maghrib di Malang, saya menghubungi Nuku buat sekedar sharing , obrolan kami mulai berlanjut ke masalah teman-teman lama saya yang juga dia kenal. "Bang ini udah lahir lho kak, anaknya, kawan kakak waktu SD kan?" "Eh iya deh, Alhamdulillah kalau gitu" "Kakak yang itu juga Desember ini mau nikah kak" "Iya??? MasyaAllaaaah, tabarakallah" "Tulah, kakak aja yang belum" "Menurut Nuku kakak bagusnya kek mana?" "Kalau aku ya terserah kakak, tapi baiknya kakak cepat nikah aja" "Kenapa kayak gitu?" "Supaya tanggung jawab Ayah berkurang, kan kalau misalnya kakak keluar rumah ndak pake jilbab, Ayah juga yang dosa" "Iya sih, tapi kan kakak pake jilbab terus" ...

Anak Arsitektur ambil Arsitektur Lanskap opposite atau liniear sih?

Hello... It's me agaiiinnn Umara Udah lama banget ga pernah apdet tulisan di blog, kali ini pengen sharing karna ada beberapa orang yang lagi aktif nanya nih di DM instagram maupun WA. Saya mahasiswi S1 Arsitektur UIN Malang yang lulus tahun 2019, dan saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Arsitektur Lanskap IPB, banyak yang nanya, "Susah ngga sih masuk IPB?" "Arsitektur ambil Lanskap worth it ga sih ?" "Susah nggak kuliah di Lanskap?" Well, I will answer one by one . Pertama, masuk di IPB engga sesusah itu, engga ada tes tertulis ataupun tes wawancara,  tapi yang baru saya sadari di semester tiga ini, keluar dari IPB sulit cuuuy , wkwkwk sulitnya karna ada banyak banget yang harus diselesaikan buat ujian tesis. Kayak harus menghadiri seminar dari rumpun  ilmu lain, dan harus submit jurnal minimal SINTA2. Kedua, Arsitektur ambil Lanskap ilmu yang sejalan ga sih ? Well , ini agak bertolak belakang sebenernya , karna biarpun sama-sama Ars...