Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Puisi dan Cerita Hati

Tentang Aku, Anganku, dan Dirimu Melihat dalam diam itu mungkin bukan hal menyenangkan Mengamati dalam malam mungkin tak menenangkan Menyemangati dalam doa, mungkin juga meresahkan Setelah melangkah sejauh ini, desiran aneh itu masih tertuju pada orang yang sama Setelah berkelana sejauh ini, nama yang terngiang masih sama Setelah dekonstruksi hati, saya pun menyadari, Pasti Tuhan punya hal indah untuk saya Pasti Tuhan punya rencana unpredictable untuk saya Dengan jauhnya jarak kaki kita menapak Dengan jauhnya jarak hati kita berada Mungkin nanti kita bertemu Atau mungkin aku dan kau bertemu dalam hati masing masing yang sudah membawa nama orang berbeda Atau mungkin, kita akan bertemu sebagai dua orang yang tak saling mengenal Sanubariku paham, bahwa tak selamanya dia harus bergantung pada nama yang sama Intelegensi-ku paham, bahwa dunia ini ada lebih dari miliaran hati yang mungkin saja satu diantaranya ada yang menyimpan namaku Namun, sejauh ini, aku, anganku, masih...

PILIH MANA, DICINTAI ATAU MENCINTAI?

sumber foto :https://id.pinterest.com/pin/354095589439760478/ Oleh : Umara Hasmarani Sebagai seorang jomblo-ers dari lahir, saya sebenarnya nggak punya point besar sih dari ini. Tapi sebagai seorang pe-cinta saya bisa jabarkan dari sudut pandang saya nih . Selama 19 tahun saya men jomblo sebenernya sempat sih pengen juga kayak teman-teman yang lain, yang tiap malem ada yang nelfonin . Tiap jam-jam tertentu ada yang ngingeti n, udah kayak alarm aja tuh pasangannya. Tapi postingan kali ini bukan tentang para teken-ers , ini masih tentang para jomblo-ers . Kok suka sih nulis tentang jomblo ? Nggak ada alasan khusus sih selain karna saya berpengalaman banget dengan hal ini. Hehehe . Pilih mana, dicintai atau mencintai? Ada nggak sih yang pernah bertanya-tanya soal ini? Saya sih enggak ya, tapi pengen sharing aja sih, hihihi. Nih, dicintai dan mencintai itu sama sih konteksnya, sama-sama cinta sepihak. Sama-sama cinta tak terbalas. Tapi dua hal ini yang membedakan hany...

Cerpen Remaja Islami

RUH YANG KEMBALI Brum… Ckit..                 Pria ini, sangat tak tau tempat dan aturan. Ini sudah tengah Malam, dan suhu udara amat rendah. Apa kata tetanggaku kalau melihat dia yang datang berkunjung ke kosku di tengah malam. Penampilannya malam ini bahkan tak bisa dibilang   baik, kaos acak-acakan, celana coklat lusuh, jaket jeans yang dengan noda dimana-mana. Entah sudah berapa lama pakaian itu meleket pada tubuhnya. Aroma yang ia keluaran amat menusuk indra penciuman, entah berapa banyak alkohol yang telah ia tenggak malam ini, entah sudah berapa batang rokok yang kembali berhasil merusak paru-parunya hari ini, lingkar matanya bahkan sudah amat cekung, Tuhan, pria ini benar-benar sudah berhasil merusak tubuhnya sendiri. “Ada kah hal penting? Kau tahu ini jam berapa? Tidak bisakah besok saja? Aku bahakan baru saja selesai mengetik laporanku” nada datar dan sinis yang aku lontarkan dengan su...

Harimu

Getaran itu terus berlanjut Bumi masih enggan berhenti berotasi Matahari masih menjadi pusat Bintang masih menjadi penggantinya di malam hari Pagi malam menjadi serasi bila dilanda senja Waktu terus bergulir Jarum itu masih tetap berdetak tanpa diminta Berputar mengikuti alur yang sesungguhnya Detik ini, Tuhan memberi anugrah terindah untukmu 20 tahun lalu, mata kecilmu dapat menikmati indahnya dunia Lembaran demi lembaranmu sudah amat sangat penuh, Hari ini doaku hanya satu semoga kau terus kuat Semoga topangan tubuhmu tak keropos termakan waktu Aku bahagia kau hadir disini Lengkugan bibirmu masih jadi favoritku hingga saat ini Tetaplah menjadi yang terbaik diantara yang baik Aku masih disini menantimu Menyiapkan hati dan jiwa demi kita Umara Hasmarani  Tanpa tanda

Cinta yang tak tulus

Oleh : Umara Hasmarani Tak ada niat yang pasti tentang ini semua Tiada akal yang mampu menelaah hati Aku hanya mencoba mengikuti naluri Mencoba memahami nafsu dengan hati Mencoba mengakrabkan dengan sabar Hati ini bukan suatu benda murni Niat cintaku padaMu juga tak pasti Aku mengakali diriku bahwa tiada hal yang melandasi kecuali hati Namun ternyata, tiada hal yang dapat kututupi Aku berharap banyak pujian Aku berharap banyak balasan Namun Engkau mengerti, Engkau tahu bahwa aku tak tulus, Engkau tahu aku butuh banyak balasan Namun kau tak pernah melepaskan genggamanMu pada diriku Terkadang rasa malu mulai datang Terkadang ruang hati mulai kosong Namun balasan dari cinta tak tulus itu selalu terasa Aku merindukana diriMu C.208 Penyampaian Materi Ke-tasawuf-an 19 April 2017

Sendiri

Panah yang menembus hati Kala itu semuanya terasa indah Kala itu logikaku tak pernah bergeser dari yangbaik Kala itu engkau juga ingin Kala itu inginku tak hanya sendiri Tapi, Kau kemana? Kau menghancurkan semuanya, Kau melejit hilang tak tau entah kemana Ragamu ada jiwamu tiada Dimana janjimu saat itu? Aku lelah sudah berjung tanpa penopang Aku lelah telah berjuang merebutmu Berjalan melewati lingkar api Aku tahu itu panas Namun apa daya, hatiku bahkan tak bersahabat Aku Rindu kamu Umara Hasmarani Waktu dan tempat yang tidak tertanda