Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Coba Fikir Kembali

Pagi ini terapi akupunktur untuk yang kesekian kali. Sembari di aku-pressure sama Bu Dokter, Bu Dokter cerita. "Ada pasien saya, dia itu pinginnya abis minum obat sekali dua kali, langsung sembuh gitu. Kan nggak bisa ya. Kasian beliau, udah nyobain berobat kesana kemari, tapi ya gitu maunya hasilnya instan. Saya sampaikan aja, kalau mau yang langsung ada pengaruh nya ke Rumah Sakit aja. Kalau pakai terapi herbal begini memang lama." Saya menyimak penyampaian Bu Dokter, iya sih, saya paham keinginan ibu itu. I feel what she feel. "Kita itu kan sebenarnya sembuh itu dari diri kita sendiri. Kita harus bisa ' deal ' dengan keadaan. As long as we don't deal with ourself , sembuh itu makin jauh. Kita harus ikhlas dulu, harus berdamai dulu dengan keadaan. Baru setelah itu kita bisa tenang. Tubuh kita itu bisa memproduksi analgetik sendiri, yang dapat mengurangi rasa sakit. Jadi kita harus tenang dulu." Kata-kata Bu Dokter menusuk saya satu kali. Saya sadar bahw...

Beruntung

Sebenarnya karna ujian sakit ini, saya banyak dilatih bersabar, walau bersabarnya baru akhir akhir ini aja, dan walau bersabarnya dan ikhlasnya belum maksimal, setidaknya melatih sedikit jiwa ketawakkalan saya yang sudah terkubur lama. Waktu itu, saya mencuri dengar dari Ayah kalau teman beliau baru saja ditinggal untuk selamanya di dunia oleh putra tercinta. Ternyata putra beliau juga sakit saat diperantauan. Dan akhirnya tidak bisa diselamatkan. Saya akhirnya berpikir, waktu itu saya juga sakit pertama kali saat di Malang, di tanah rantau, jauh dari ayah dan ibu. Andai kata Allah ambil saya saat itu, entah bagaimana orangtua dan adik-adik saya.  Rasanya masih kurang bersyukur tetap Allah beri umur dan sakit untuk menghapus dosa-dosa. Kemarin, adik seorang teman juga baru saja Allah panggil. Saat itu dia tengah di kota Malang, dan adik beliau ada di sebrang pulau, di pulau Sulawesi.  Ini juga jadi bahan evaluasi bagi saya. Allah masih sebaik itu untuk memberi saya umur dan sa...

Ayah Ibu

It's like no matter what happens did to me, Ayah and Ibu always by my side, even when I'm in my worst, I'm in my well, and I'm in all conditions, thank you for always supporting me, do the best thing both of you can do, and so much thing that sometimes I can't relize. I love you. Sorry for just thinking about you when I'm free, I was just busied with my own. And now, when I'm sick, I know all of I ever reached before become nothing. My illness makes me awake from my beautiful dreams.  I can't said I'm oke, but honestly I'm not. Allah really told me that when He took all of His 'nikmat' , people is nothing. All of in Dunya is just for a while, nothing you can bring to akhirat. Your Future deposit is just your pahala. Actually, right now, I'm not sure what Allah will doing to me, why Allah took me to this situation. Situation when I can't do anything, May Allah bless meπŸ™πŸ™

Insiden Subuh

Jadi, Subuh itu saya dibangunin sholat subuh, setelah kemarin diterapi akupuntur lagi, paginya badan masih ga enak, soalnya sebelum diterapi otot-otot diurai sama dokternya, biar bisa jalan dengan normal lagi. Akhirnya sholat Subuh lah saya berjamaah dengan ayah dan ibu, tapi di tengah bacaan alfatihah di rakaat pertama, rasanya kepala saya pusing, sesak juga di dada. Kalau merem kayak ada sensasi "cekiiit" gitu. Kayak orang demam, tapi saya sadar badan saya nggak panas. Tanda-tanda itu sama persis kalau saya mau muntah. Tapi akhirnya saya putusin buat nahan. Sampai sholat juga nggak khusu'. Waktu ayah mau bilang "Allahuakbar" menuju rukuk, akhirnya saya tumbang. Saya juga ga kepikiran bisa jatuh begitu, ayah sama ibu langsung berhenti sholat dan menghampiri saya. Nggak ada yang saya rasain, kayak mati rasa, nggak bisa mikir lagi. Ayah mengusap-usap kepala saya, sambil bilang "kenapa kak? Kenapa?" Ibu langsung ke dapur buat ambilin air putih hangat. Ay...

Tol Pekanbaru-Dumai, Wisata Gratis Masyarakat Provinsi Riau di Tengah Pandemi

  sumber foto: https://riaupos.jawapos.com/riau/25/09/2020/238823/tol-pekanbarudumai-langsung-beroperasi-gratis.html Tanggal 25 September yang lalu, tol Pekanbaru-Dumai telah diresmikan secara virtual oleh presiden Republik Indonesia bapak Joko Widodo. Jalan bebas hambatan sepanjang 131 km ini langsung beroperasi dan sudah bisa dilalui masyarakat pengguna jalan terhitung Sabtu (26/9/2020) secara gratis. Untuk masa waktu gratis masih belum dapat dipastikan, menunggu keputusan tariff dari kementrian PUPR. Hal ini cukup menarik, sejak tanggal 26 September lalu sudah dipadati oleh masyarakat Riau dari berbagai daerah. Paling mendominasi adalah masyarakat Kota Pekanbaru. Di tengah Pandemi ini, wisata tol gratis memang menjadi pilihan yang tepat di tengah pandemi Covid-19 ini. Karena ini merupakan tol pertama di Provinsi Riau, pemandangan yang disajiakan juga berbeda dari tol-tol yang sudah ada, seperti di pulau jawa atau di ibu kota. Pemandangan ini didominasi oleh perkebunan saw...

Malu

Jadi akhir November 2019 lalu, setelah Oktober saya wisuda, saya sempat ke Pare, setelah satu bulan, dan balik ke Malang lagi, saya ngerasa ga enak badan. Akhirnya periksa ke RS, ternyata katanya tipes. Disuruh rawat jalan aja, tapi udah 3 hari saya ga sanggup lagi, akhirnya dilarikan ke IGD.  Setelah itu di rawat di RS Muhammadiyah Malang, dan di rawat 10 hari. Itu muntah muntah Mulu, demam hampir tiap hari, cek darah tiap hari, dan lemes banget. Hari ke sepuluh udah enggak demam, akhirnya boleh pulang. Ayah sama ibu mutusin buat saya langsung pulang ke Riau aja, soalnya di Malang ga ada yang ngejagain. Dua hari di Pekanbaru, saya masuk RS lagi, di Awal Bros Pekanbaru. Disana ternyata saya ada cairan di paru-paru, dan itu yg nyebapin demam saya nggak turun turun. Akhirnya saya minum obat paru selama 6 bulan. 2 bulan pertama minum obat, badan lemes banget, sakit sakit semua badan saya. Di bulan ke tiga, saya udah ga bisa jalan. Ga bisa jalan sama sekali, ngelipat kaki aja ga bisa, ...