Langsung ke konten utama

berita 17-an



Upacara 17-an MAN 2 Model Pekanbaru
17 Agustus Tahun Empat Lima…
Itulah Hari Kemerdekaan Kitaa…
Hari Merdeka, Nusa dan Bangsa, Hari Lahirnya bangsa Indonesia…
Merdeka…
Alunan lagu yang akrab di telinga kita saat hari kemerdekaan tiba. Ya, 17 Agustus lalu, tepat pada hari Sabtu, MAN 2 Model Pekanbaru melaksanakan upacara memperingati HUT ke-68 RI di lapangan sekolah. Acara itu berlangsung dengan khidmat, para guru, para tamu undangan, kelompok paduan suara, kelompok pemain music, para pengibar sang pusaka merah-putih, serta komponen lainnya sangat menghayati upacara yang hanya terjadi satu tahun sekali itu. upacara yang dibina oleh kepala sekolah MAN 2 Model Pekanbaru Drs. H. Muliardi, M.Pd. berlangsung lancar, beliau memberikan amanat yang langsung  dari mentri pendidikan dan budaya, Muhammad Nuh, dalam amanatnya beliau menyampaikan mengenai pendidikan Indonesia  yaitu dengan menggunakan kurikulum 2013 adalah untuk menjadikan pelajar Indonesia menjadi siswa siswi yang kreatif, inofatif, dan berpikir ke arah yang lebih tinggi. Harapan itu semoga dapat benar-benar terwujud, agar para pelajar Indonesia tidak ketinggalan dengan para pelajar di luar negri.
Dalam upacara, tak jarang yang paling ditunggu adalah pengibaran sang merah-putih. Pengibaran sang merah-putih di Man 2 yang sangat sempurna tersebut adalah hasil kerja keras seluruh anggota Pasukan Khusus MAN 2 Model, Suci Rahmawati (XI IPA 3) sang pembawa baki mengaku amat senang karena usaha yang mereka lakukan membuahkan hasil maksimal, “Alhamdulillah, lega rasanya udah selesai ngibar. Seneng akhirnya hasil usaha selama latihan hampir satu bulan lebih terbayar. Bangga juga bisa mengibar di saat hari penting seperti hari ini”, sebagai pelajar, gadis yang juga salah seorang atlet basket sekolah  ini berharap agar semua pelajar di Indonesia lebih peduli dan menghargai hari kemerdekaan ini, “Banyak sekarang yang sering menganggap remeh mengenai hari kemerdekaan, padahal kan ada pepatah yang bilang ‘Negara yang baik, adalah negara yang menghargai pahlawannya ‘ jadi, semoga saja semua pelajar di Indonesia bisa lebih peduli pada nagara ini,” tuturnya. Semoga Indonesia kedepannya bisa manjadi Negara yang jauh lebih maju dari sekarang, amin. Merdeka! Merdeka!. (ara)

































Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 2020

Di akhir tahun 2019 lalu, saya sakit, sempat dua kali masuk Rumah sakit dan bukan dalam hitungan waktu yang sebentar. Sempat masuk di RS Malang, lalu ternyata masih berlanjut saat tiba di Pekanbaru. Kalau boleh dibilang, 2020 itu tahun yang paling berat. termasuk untuk saya sendiri. Setelah heboh dengan Covid di Indonesia, saya sebenarnya merasakan manfaat dari itu. Saat sakit di Masa Pandemi, saya nggak perlu kasih alasan ini itu ke teman-teman yang ngajakin keluar, saya bisa simpan rasa sakit saya sendiri di rumah. Penyembuhan juga semakin lebih efektif karena ditemani ibu. Ibu yang selalu jagain dan Ayah yang selalu nemenin. Di akhir tahun 2020, I got My first job as an intership Architect di FCS Architect Studio, Sempat down sekali waktu itu, karena merasa tertinggal jauh dari teman-teman. Melihat teman-teman yang udah pada kerja, atau udah lanjut kuliah lagi, dan saya masih gini-gini aja. Yang paling teringat di benak saya itu, Saya anak pertama, ada dua adik saya di bawah, bagai...

Ngabuburit Sore ini

Hari ini, setelah telfon ayah tadi pagi, dikasih tau, kalau Dek Nuku mau kuliah di Jawa aja, Alhamdulillah, semua tempat menuntut ilmu itu baik, niat yang baik insyaaAllah diberkahi Allah. Sore itu, sekitar 35 menit sebelum Adzan Maghrib di Malang, saya menghubungi Nuku buat sekedar sharing , obrolan kami mulai berlanjut ke masalah teman-teman lama saya yang juga dia kenal. "Bang ini udah lahir lho kak, anaknya, kawan kakak waktu SD kan?" "Eh iya deh, Alhamdulillah kalau gitu" "Kakak yang itu juga Desember ini mau nikah kak" "Iya??? MasyaAllaaaah, tabarakallah" "Tulah, kakak aja yang belum" "Menurut Nuku kakak bagusnya kek mana?" "Kalau aku ya terserah kakak, tapi baiknya kakak cepat nikah aja" "Kenapa kayak gitu?" "Supaya tanggung jawab Ayah berkurang, kan kalau misalnya kakak keluar rumah ndak pake jilbab, Ayah juga yang dosa" "Iya sih, tapi kan kakak pake jilbab terus" ...

Anak Arsitektur ambil Arsitektur Lanskap opposite atau liniear sih?

Hello... It's me agaiiinnn Umara Udah lama banget ga pernah apdet tulisan di blog, kali ini pengen sharing karna ada beberapa orang yang lagi aktif nanya nih di DM instagram maupun WA. Saya mahasiswi S1 Arsitektur UIN Malang yang lulus tahun 2019, dan saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Arsitektur Lanskap IPB, banyak yang nanya, "Susah ngga sih masuk IPB?" "Arsitektur ambil Lanskap worth it ga sih ?" "Susah nggak kuliah di Lanskap?" Well, I will answer one by one . Pertama, masuk di IPB engga sesusah itu, engga ada tes tertulis ataupun tes wawancara,  tapi yang baru saya sadari di semester tiga ini, keluar dari IPB sulit cuuuy , wkwkwk sulitnya karna ada banyak banget yang harus diselesaikan buat ujian tesis. Kayak harus menghadiri seminar dari rumpun  ilmu lain, dan harus submit jurnal minimal SINTA2. Kedua, Arsitektur ambil Lanskap ilmu yang sejalan ga sih ? Well , ini agak bertolak belakang sebenernya , karna biarpun sama-sama Ars...