Langsung ke konten utama

profil walas XI IPA 5 (SIGNIFICANT)




Remaja dan Matematika
“Matematika”  siapa yang tak mengenal mata pelajaran hitungan yang satu ini. Mata pelajaran yang dipelajari mulai dari SD atau bahkan TK. Masih ingatkah anda tentang 1 jeruk + 1 jeruk = 2 jeruk?? Ya, itu juga termasuk Matematika. Sobat AKSI, kali ini AKSI mau menyampaikan profil salah satu guru Matematika kita, pak Vetras Humadi S.Pd, ada yang tak kenal?? Kebanyakan pasti sudah kenal. Pak Vetras telah mengajar di MAN 2 Model Pekanbaru sejak tahun 2005, otomatis sekarang sudah hampir 8 tahun. Selama megajar di MAN 2, bapak berperawakan tinggi ini mengaku dulunya adalah guru yang otoriter, “ saya dulu adalah guru yang otoriter, keras, disiplin, bahkan pemarah” nah sobat AKSI, akhirnya pak Vetras pun mengganti gaya mengajarnya, mengingat yang ia ajar adalah para remaja, “Seiring berjalannya waktu saya sadar, bahwa murid tidak akan bisa nyangkut pelajarannya kalau cara belajarnya begitu, jadi saya berusaha masuk ke dunia mereka, bersahabat dengan mereka, namun saya tetap, tetap menerapakan cara mengajar yang disiplin” menurut wali kelas XI IPA 5 ini, sebagian besar remaja yang kurang menyukai Matematika dikarenakan, Mind set awal mereka yang sudah salah. Dari awal sudah berfikir bahwa Matematika susah, nah! Itulah yang harus diubah secepatnya.
 Tak lupa juga, selama mengajar pria kelahiran Bangkinag ini mengaku, memilki suka yang lebih banyak dibanding dukanya, “sukanya, ada banyak. Salah satunya, remaja SMA itu ada pada masa remaja atas, jadi mudah diatur dan mulai berfikir bahwa belajar itu gunanya untuk dirinya sendiri, jadi lebih mudah diatur. Sedangkan dukanya tidak ada, enak-enak saja, hehe..” dan untuk pembelajaran Matematika, pak Vetras mengaku tidak mematok harus selalu di kelas. “kalau menurut saya, tidak harus di kelas, di pendopo juga bisa. Karena, Matematika memang kalau hanya belajar di kelas bikin sumpek, tapi kalau di pendopo kan bisa lihat pohon,lihat yang lain, bukan dinding semua. Asalkan ada papan tulis dan spidol saja” nah, sobat AKSI ada satu lagi nih hal menarik yang disampaikan pak Vetras, yaitu “matematika tanpa ilmu lain gersang! Tapi, ilmu lain tanpa matematika mati!”, oke! sekian dulu ya profil guru kita kali ini, semoga siswa-siswi MAN 2 sukses semua ya, amin, (ara)
PROFIL
NAMA LENGKAP              : Vetras Humadi S.Pd
TTL                                         : Bangkinang, 14 Juli 1974
RIWAYAT PENDIDIKAN :
- SD Siabu, Bangkinang.
- SMP Bukittinggi
- SMA 1 Bukittinggi
- Unifersita IKIP, (sekarang UNP)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 2020

Di akhir tahun 2019 lalu, saya sakit, sempat dua kali masuk Rumah sakit dan bukan dalam hitungan waktu yang sebentar. Sempat masuk di RS Malang, lalu ternyata masih berlanjut saat tiba di Pekanbaru. Kalau boleh dibilang, 2020 itu tahun yang paling berat. termasuk untuk saya sendiri. Setelah heboh dengan Covid di Indonesia, saya sebenarnya merasakan manfaat dari itu. Saat sakit di Masa Pandemi, saya nggak perlu kasih alasan ini itu ke teman-teman yang ngajakin keluar, saya bisa simpan rasa sakit saya sendiri di rumah. Penyembuhan juga semakin lebih efektif karena ditemani ibu. Ibu yang selalu jagain dan Ayah yang selalu nemenin. Di akhir tahun 2020, I got My first job as an intership Architect di FCS Architect Studio, Sempat down sekali waktu itu, karena merasa tertinggal jauh dari teman-teman. Melihat teman-teman yang udah pada kerja, atau udah lanjut kuliah lagi, dan saya masih gini-gini aja. Yang paling teringat di benak saya itu, Saya anak pertama, ada dua adik saya di bawah, bagai...

Ngabuburit Sore ini

Hari ini, setelah telfon ayah tadi pagi, dikasih tau, kalau Dek Nuku mau kuliah di Jawa aja, Alhamdulillah, semua tempat menuntut ilmu itu baik, niat yang baik insyaaAllah diberkahi Allah. Sore itu, sekitar 35 menit sebelum Adzan Maghrib di Malang, saya menghubungi Nuku buat sekedar sharing , obrolan kami mulai berlanjut ke masalah teman-teman lama saya yang juga dia kenal. "Bang ini udah lahir lho kak, anaknya, kawan kakak waktu SD kan?" "Eh iya deh, Alhamdulillah kalau gitu" "Kakak yang itu juga Desember ini mau nikah kak" "Iya??? MasyaAllaaaah, tabarakallah" "Tulah, kakak aja yang belum" "Menurut Nuku kakak bagusnya kek mana?" "Kalau aku ya terserah kakak, tapi baiknya kakak cepat nikah aja" "Kenapa kayak gitu?" "Supaya tanggung jawab Ayah berkurang, kan kalau misalnya kakak keluar rumah ndak pake jilbab, Ayah juga yang dosa" "Iya sih, tapi kan kakak pake jilbab terus" ...

Anak Arsitektur ambil Arsitektur Lanskap opposite atau liniear sih?

Hello... It's me agaiiinnn Umara Udah lama banget ga pernah apdet tulisan di blog, kali ini pengen sharing karna ada beberapa orang yang lagi aktif nanya nih di DM instagram maupun WA. Saya mahasiswi S1 Arsitektur UIN Malang yang lulus tahun 2019, dan saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Arsitektur Lanskap IPB, banyak yang nanya, "Susah ngga sih masuk IPB?" "Arsitektur ambil Lanskap worth it ga sih ?" "Susah nggak kuliah di Lanskap?" Well, I will answer one by one . Pertama, masuk di IPB engga sesusah itu, engga ada tes tertulis ataupun tes wawancara,  tapi yang baru saya sadari di semester tiga ini, keluar dari IPB sulit cuuuy , wkwkwk sulitnya karna ada banyak banget yang harus diselesaikan buat ujian tesis. Kayak harus menghadiri seminar dari rumpun  ilmu lain, dan harus submit jurnal minimal SINTA2. Kedua, Arsitektur ambil Lanskap ilmu yang sejalan ga sih ? Well , ini agak bertolak belakang sebenernya , karna biarpun sama-sama Ars...