The power of , seolah manusia itu tak ada salah. Dosa kecil dianggap tidak dosa, dan dosa besar dianggap biasa, sehingga puing-puing berkah yang Allah beri tak lagi tertanam dalam hati. Melihat Lombok, lalu Palu, Donggala, Sigi, kemudian pesawat Lion, Innalillahi wainnailaihi rojiuun,, semuanya pasti akan kembali pada Allah. Apabila tanda-tanda akjir zaman muncul saat zaman para sahabat, maka mereka pasti akan menangis tersedu, tapi siapa kita? Tak mau menerima teguran dari Allah, merasa tak punya salah dan tak ada yang harus ditegur. Kita siapa? Merasa masih bebas menikmati hiruk-pikuk dunia, masih merasa ada banyak waktu untuk menuangkan nafsu, seolah masih ada banyak waktu untuk bertaubat. Dalam banyak hal, kadang saya berpikir, dunia dan akhirat memang hal linier. Dunia itu jembatan menuju tempat yang kekal, menuju tempat pertanggung jawaban, dan tempat balasan. Harta, tahta, bahkan keluarga semua Allah titipkan, ilmu, juga Allah titipkan. Hanya kita yang menentukan, mau d...