Sudah hampir dua Minggu saya menempuh pendidikan magister di IPB, biarpun daring tapi ilmu yang di dapat memang tak setengah setengah. Saya mulai sadar, kalau dulu temen-temen kuliah di UIN kayaknya pada santai dan hanya satu dua saja yang terlihat ambisius untuk nilai. Itu juga ga ada saling jatuh-menjatuhkan. Tapi setelah di IPB, semuanya seolah berbalik 180 derajat. Temen temennya semua rata-rata dari universitas ternama yang pinter nya ga ketulungan. Niat belajar mereka juga besar, saya yang hanya apalah ini, seperti harus berlari supaya bisa sampai garis "start" sedangkan teman yang lain nampaknya merangkak juga sampai ke garis "finish". Dan walau mereka sadar bahwa mereka bisa sampai ke garis "finish" dengan merangkak, tapi semuanya berlari, tinggallah saya di belakang yang masih berusaha menggapai garis "start". Kenapa saya bilang begini, karena sistem pengumpulan online ini terkadang lewat Google Drive yg dapat diakses banyak orang, kita...