Aku masih di sini menatap sendunya langit
Masih jelas malam itu raungan mobil yang saling bersahutan
Masih jelas kerlip bintang yang menyelimuti langit
Masih jelas hembusan angin malam membelai mesra
Tapi, entah apa yang terjadi
Semua seolah gelap dalam sekejap
Tak lagi ada rayuan ombak yang tenang
Tak lagi ada desiran pohon berbisik
Ombak ombak dan kami berlari berpacu bersama
Memakan satu demi satu ruang yang tertinggal di belakang
Tak lagi ingat untuk apa harus ada di dunia
Tak lagi ingat harus mencari siapa
Tak lagi ingat apa yang sedang ku lakukan
Bisikan ombak semakin kencang
Langit seolah mendukung dengan teriakan petir yang tak henti
Tuhanku, ku rasa aku ingin berhenti
Ingin menoleh ke belakang
Ingin mengintip apa yang aku tinggalkan
Tapi kini
Semua tampak nyata
Tak lagi ada deru mobil karena jalanan sudah habis digulung ombak
Tak lagi ada sahutan pohon karena sudah diruntuh ombak
Bahkan, akupun tak punya lagi tempat untuk sekedar berteduh
Tuhan, aku ragu
Kenapa hanya aku yang bisa duduk di antara tumpukan manusia di sini?
Umara Hasibuan
Malang, 26 Maret 2019
Komentar
Posting Komentar