Ini menurut saya jadi hal yang nggak akan saya lupa di seumur hidup saya. Kita deket banget, dari kita MABA, dan sampe di semester 7 perkuliahan (saat saya menulis ini) saya tahu, sahabat saya itu bagaimana semangat hijrah nya. Selalu ngajarin saya tentang kebaikan. Memberi solusi dalam banyak masalah. I think selama hampir 3,5 tahun itu kita nggak pernah punya masalah yang berarti. Saya juga bukan tipikal yang beperan dan pekaan, jadi hampir nggak pernah menganggap sesuatu itu adalah hal yang sepenting itu. 26 November waktu itu, pertama kalinya saya merasa kita berdua punya hubungan yang renggang banget. Awalnya saya pikir itu cuma untuk sementara, mungkin mau PMS. Kita nggak pernah lagi saling berbagi cerita, dia nggak pernah lagi menghampiri kamar saya, dan saya sesungkan itu buat ngajakin ngomong seperti biasa, karna nanti moodnya semakin rusak. Sesederhana itu bagi saya, dan itu berlangsung lama sampai di Jumat di minggu yang sama. Malam itu saya ada janji untuk rapat kepenguru...