Langsung ke konten utama

Padahal Lho Ada Nama Islamnya

Islam dengan segala Kambing Hitam atas namaNya

Tulisan ini, secara naluri saya dapatkan dari pengalaman empiris yang memang akhir-akhir ini begitu.
Islam, as you know, Islam datang dalam keadaan asing, dan akan pergi dalam keadaan asing juga. Islam menjadi budaya, dan berkembang pesat dalam masyarakat.

"Dia lho jilbabnya panjang, tapi kok kelakuannya begitu ya?"
"Dia lho anak UIN, tapi masa kelakuannya kayak gitu sih?"
"Dia lho anak ustadz, tapi kok pacaran?"
"Dia lho..
"Dia lho..
Dan masih banyak lainnya.
Believe or not, yang saya dapatkan dari semua ini adalah, Islam itu terkenal dengan hal hal baik.
Kalau cewek jilbaban tapi pacaran, pasti dianggap aneh. Karena, yang mengikuti syariat Islam dalam tiap langkah kehidupannya, maka dia sudah pasti tercap sebagai orang baik.
Seenggaknya, itu salah satu upaya Allah untuk menutup aib ummat-Nya,
Namun, kenapa banyak langkah yang diambil tiap individu pasti justru yang disalahkan adalah syariatnya.
Bila muslimah pacaran, ih, padahal jilbabnya panjang.
Bila salah satu oknum dalam instansi islam salah, ih, padahal ada nama Islam lho,
Nah hayo,
Kenapa yang bulak balik disalahkan adalah Islamnya, bukan oknumnya. Islam seolah olah menjadi titik ukur,
Ya walaupun bila dilihat dari sudut pandang lain, berarti Islam itu memang ber-image baik, namun, bila satu saja yang salah, kenapa justru merambat kemana mana?
Jangan sampai,
"Ih, dia yang jilbaban aja gitu, mending saya, ga jilbaban tapi ga begitu"
Itu justru pernyataan ganjal sebenernya, kenapa ganjal? Ya gimana ya? Islam memberikan semua solusi dalam permasalahan. Islam memberi jalan keluar dalam tiap masalah yang mungkin di luar prediksi. Jadi, kenapa harus melulu mengkambing hitamkan Islam dalam tiap langkah salah manusia?
Ya, ini cuma sekila dan ga seberapa, pandangan yang saya punya, mungkin masih terlalu dangkal untuk berbicara. Tapi, sungguh, kadang saya sedih, bila Islam yang selalu disalahkan.
Maaf atas segaka kata :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHUN 2020

Di akhir tahun 2019 lalu, saya sakit, sempat dua kali masuk Rumah sakit dan bukan dalam hitungan waktu yang sebentar. Sempat masuk di RS Malang, lalu ternyata masih berlanjut saat tiba di Pekanbaru. Kalau boleh dibilang, 2020 itu tahun yang paling berat. termasuk untuk saya sendiri. Setelah heboh dengan Covid di Indonesia, saya sebenarnya merasakan manfaat dari itu. Saat sakit di Masa Pandemi, saya nggak perlu kasih alasan ini itu ke teman-teman yang ngajakin keluar, saya bisa simpan rasa sakit saya sendiri di rumah. Penyembuhan juga semakin lebih efektif karena ditemani ibu. Ibu yang selalu jagain dan Ayah yang selalu nemenin. Di akhir tahun 2020, I got My first job as an intership Architect di FCS Architect Studio, Sempat down sekali waktu itu, karena merasa tertinggal jauh dari teman-teman. Melihat teman-teman yang udah pada kerja, atau udah lanjut kuliah lagi, dan saya masih gini-gini aja. Yang paling teringat di benak saya itu, Saya anak pertama, ada dua adik saya di bawah, bagai...

Ngabuburit Sore ini

Hari ini, setelah telfon ayah tadi pagi, dikasih tau, kalau Dek Nuku mau kuliah di Jawa aja, Alhamdulillah, semua tempat menuntut ilmu itu baik, niat yang baik insyaaAllah diberkahi Allah. Sore itu, sekitar 35 menit sebelum Adzan Maghrib di Malang, saya menghubungi Nuku buat sekedar sharing , obrolan kami mulai berlanjut ke masalah teman-teman lama saya yang juga dia kenal. "Bang ini udah lahir lho kak, anaknya, kawan kakak waktu SD kan?" "Eh iya deh, Alhamdulillah kalau gitu" "Kakak yang itu juga Desember ini mau nikah kak" "Iya??? MasyaAllaaaah, tabarakallah" "Tulah, kakak aja yang belum" "Menurut Nuku kakak bagusnya kek mana?" "Kalau aku ya terserah kakak, tapi baiknya kakak cepat nikah aja" "Kenapa kayak gitu?" "Supaya tanggung jawab Ayah berkurang, kan kalau misalnya kakak keluar rumah ndak pake jilbab, Ayah juga yang dosa" "Iya sih, tapi kan kakak pake jilbab terus" ...

Anak Arsitektur ambil Arsitektur Lanskap opposite atau liniear sih?

Hello... It's me agaiiinnn Umara Udah lama banget ga pernah apdet tulisan di blog, kali ini pengen sharing karna ada beberapa orang yang lagi aktif nanya nih di DM instagram maupun WA. Saya mahasiswi S1 Arsitektur UIN Malang yang lulus tahun 2019, dan saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Arsitektur Lanskap IPB, banyak yang nanya, "Susah ngga sih masuk IPB?" "Arsitektur ambil Lanskap worth it ga sih ?" "Susah nggak kuliah di Lanskap?" Well, I will answer one by one . Pertama, masuk di IPB engga sesusah itu, engga ada tes tertulis ataupun tes wawancara,  tapi yang baru saya sadari di semester tiga ini, keluar dari IPB sulit cuuuy , wkwkwk sulitnya karna ada banyak banget yang harus diselesaikan buat ujian tesis. Kayak harus menghadiri seminar dari rumpun  ilmu lain, dan harus submit jurnal minimal SINTA2. Kedua, Arsitektur ambil Lanskap ilmu yang sejalan ga sih ? Well , ini agak bertolak belakang sebenernya , karna biarpun sama-sama Ars...